Jumat, 04 Januari 2019

Contoh Tes TPA OTO Bappenas

Contoh Tes TPA OTO Bappenas



Contoh Tes TPA OTO Bappenas – Tes potensi akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dibungkan dengan kecerdasan seseorang. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN di tahun 2018. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manager di berbagai perusahaan juga mensyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S1 dan S2. 


Latar belakang

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional. Tes GRE menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi. Sekarang Tes Potensi Akademik (TPA) telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3. Tes Potensi Akademik pada umumnya memiliki empat jenis soal, yaitu tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar. Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata. Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita. Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram. Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar. Banyak sekali TPA yang hanya dilakukan secara tertulis dan itu cenderung membosankan, terkadang orang yang mengikuti tes tersebut segera menginginkan jawaban itu segera muncul untuk mengetahui kemampuan yang dimilikinya. Selain itu kurangnya keefektifan dalam pengoreksian jawaban, manajemen penyimpanan nilai dari hasil tes merupakan masalah lain jika tes potensi akademik di lakukan secara manual. Aplikasi ini dapat di akses oleh banyak pihak(klien). Dan untuk memudahkan manajemen aplikasi tersebut klien server adalah sebuah solusinya karena Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. Maka dari hal-hal tersebut dipandang perlu untuk dibuat aplikasi tes potensi akademik berbasis client server sehingga dapat mengatasi masalah diatas

 

SEJARAH Tes Potensi Akademik (TPA)

Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA), berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office (OTO) di Bappenas pada tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen: Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan. Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).

Ada empat jenis utama soal tes TPA, yaitu sebagai berikut.
 

  • •             Tes verbal

Tes verbal berfungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang dalam kata-kata dan bahasa.

Beberapa bentuk soal tes verbal antara lain sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), padanan hubungan kata, dan pengelompokan kata.

 

  • •             Tes angka

Jenis soal lainnya dalam Tes Potensi Akademik adalah tes angka.

 

Sesuai namanya, jenis psikotes kerja yang satu ini berfungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang dalam bidang angka. Tes ini akan mengukur seberapa kamu berpikir terstruktur dan logis matematis.

Beberapa bentuk soal tes angka antara lain aritmetik (hitungan), seri angka, seri huruf, logika angka, dan angka dalam cerita.

  • •             Tes logika

Tes logika berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan masalah secara logis atau masuk akal.

Biasanya, banyak orang terkecoh pada jenis soal yang satu ini.

Beberapa bentuk soal tes logika antara lain logika umum, analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), logika cerita), dan logika diagram.

 

  • •             Tes spasial atau gambar

Jenis soal keempat dalam TPA adalah tes spasial atau gambar. Tes ini berfungsi untuk mengukur daya logika ruang seseorang. Beberapa bentuk soal tes spasial atau gambar antara lain padanan hubungan gambar, seri gambar, pengelompokkan gambar, bayangan gambar, dan identifikasi gambar. Setelah kamu tahu potensimu, manfaatkan informasi tersebut untuk membuat perencanaan karier masa depanmu.

Dengan membuat career plan kamu jadi tahu skill dan pengalaman apa yang kamu butuhkan untuk melengkapi potensimu agar bisa memulai karier dengan mulus. Ketahui cara membuat career plan dalam panduan lengkap membuat perencanaan karier


Berikut merupakan Contoh Tes TPA OTO Bappenas yang mungkin sering di keluarkan pada soal-soal TPA nantinya. Di bawah adalah contoh soal tes TPA pahami dengan seksama supaya paham dan bisa ingat pada Waktu tes TPA nantinya.


Tes Persamaan Kata (Sinonim)
Pilih satu jawaban yang paling dekat artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. GANCU =
A.Serokan
B.karung
C.Timbangan
D.Pengait
E.Galah
  1. ISTAL =
A.Kandang Sapi
B.Kandang Kambing
C.Kandang Kuda
D.Kandang Gajah
E.Kandang Macan
  1. HATTA =
A.Atau
B.Bahwa
C.Karena
D.Lalu
E.Dan
  1. LAIK =
A.Patut
B.Berguna
C.Cocok
D.Serasi
E.Sesuai
  1. EPILOG =
A.Kesimpulan
B.Pendahuluan
C.Preambul
D.Penutup
E.Mukadimah



Tes Lawan Kata (Antonim)
Pilih satu jawaban yang paling berlawanan artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. AWAM ><
A.Khusus
B.Pandai
C.Bodoh
D.Umum
E.Pakar
  1. PROLETAR ><
A.Feodalis
B.Kapitalis
C.Komunis
D.Sosialis
E.Individualis
  1. DESKRIPTIF ><
A.Fiktif
B.Persuatif
C.Perspektif
D.Argumentatif
E.Naratif
  1. PREFIKS ><
A.Awalan
B.Akhiran
C.Imbuhan
D.Sisipan
E.Keterangan
  1. ABOLISI ><
A.Keringanan
B.Grasi
C.Pengurangan
D.Pemberatan
E.Penambahan


Tes Padanan Hubungan Kata (Analogi)
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola kata yang tercetak KAPITAL
  1. JARUM : BENANG =
A.Lurah : Aparat
B.Manajer : Karyawan
C.Bapak : Anak
D.Pemimpin : Pengikut
E.Komandan : Tentara
  1. IKLIM : KLIMATOLOGI =
A.Fosil : Antropologi
B.Asal-Usul Kata : Etnologi
C.Sekolah : Pedagogis
D.Bintang : Astrologi
E.Kulit : Dermatologi
  1. SEGI TIGA : PIRAMIDA =
A.Lingkaran : Bola
B.Segi Empat : Kotak
C.Segi Lima : Pentagon
D.Segi Enam : Kubus
E.Segi Delapan : Oktagon
  1. STETOSKOP : DOKTER = osiloskop :
A.Neurolog
B.Arkeolog
C.Masinis
D.Montir
E.Insinyur
  1. SEKUTU : KOMPETISI = kolaborasi :
A.Teman
B.Persaingan
C.Lawan
D.Musuh
E.Pertandingan


Tes Deret Angka
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola angka Aritmetika.
  1. 706, 705, 702, 697, 690, …
A.684
B.683
C.682
D.681
E.680
  1. 4, 2, 2, 5, 6, 4, 4, 7, 8, 6, 6, 9, 10, …
A.11
B.10
C.9
D.8
E.7

  1. 6, 9, 7, 12, 9, 15, 13, 18, …
A.12
B.15
C.18
D.21
E.24
  1. 81, 6, 9, 27, 12, 15, 9, 18, …
A.3, 23
B.12, 21
C.21, 3
D.12, 23
E.12, 3
  1. 25, 23, 21, 23, 21, 19, 21, 19, 17, 19, …
A.17, 25
B.17, 23
C.17, 21
D.17, 15
E.17, 13



Tes Numerik
Pilih satu jawaban yang paling tepat.
  1. Jika x = 60 derajat dan jika sudut suatu segitiga adalah 2y, 4y, dan 4y maka …
A.x > y
B.x < y
C.x = y
D.2x = 3y
E.x dan y tidak bisa ditentukan
  1. Diketahui panjang sisi-sisi sebuah segitiga sama sisi adalah 3 cm dan di dalamnya dibuat segitiga sama sisi yang panjangnya 1 cm. Berapakah jumlah maksimum segitiga kecil yang dibentuk?
A.3
B.6
C.9
D.12
E.15
  1. Sebuah Aquarium panjangnya 4 kaki, lebarnya 3 kaki, dan dalamnya 2 kaki. Jika air dalam aquarium mencapai 4 inci dari atas aquarium maka berapa kaki kubikkah volume air yang ada di aquarium? (1 kaki= 12 inci)
A.8
B.12
C.16
D.20
E.24
  1. Sebuah balok berukuran 9 m x 300 cm x 12 m dipotong menjadi kubus dengan ukuran terbesar yang dapat dibuat. Berapa banyakkah kubus yang dapat dibuat?
A.6
B.8
C.10
D.12
E.14
  1. Sebuah bujur sangkar B, luasnya 81 yang memiliki sisi y. Sedangkan A adalah persegi panjang dengan sisi 18, dan sisi yang lainnya x. Bila luas A sama dengan 2 kali luas B, maka …
A.x > y
B.y > x
C.x = y
D.3y = x+2
E.x dan y tidak bisa ditentukan



TES LOGIKA ANALISA
Pilih satu jawaban dengan menggunakan Logika Analisa
  1. Semua pengendara harus mengenakan helm. Sebagian pengendara mengenakan sarung tangan.
A.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm
B.Semua pengendara tidak mengenakan sarung tangan
C.Sebagian pengendara mengenakan helm dan sarung tangan
D.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan sarung tangan
E.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan tidak mengenakan sarung tangan
  1. Semua yang hadir merupakan anggota perkumpulan, sebagian yang hadir adalah psikolog.
A.Semua psikolog hadir dalam rapat
B.Semua anggota perkumpulan adalah psikolog
C.Semua anggota perkumpulan yang hadir
D.Sebagian psikolog adalah anggota perkumpulan
E.Sebagian yang hadir bukan anggota perkumpulan
  1. Tidak semua hipotesis penelitian terbukti benar. Beberapa penelitian skripsi tidak menguji hipotesis.
A.Beberapa sarjana tidak menulis skripsi
B.Beberapa hipotesis skripsi tidak terbukti benar
C.Semua hipotesis skripsi terbukti benar
D.Semua hipotesis penelitian terbukti benar
E.Semua sarjana, hipotesis skripsinya benar
  1. Ada lima orang bersahabat : Yuan, Dian, Nadia, Nisa, dan Yuni. Yang paling muda di antara mereka Yuni. Yuan tidak lebih tua dibandingkan Dian dan Nadia. Hanya Yuan lebih muda dari Nisa. Nadia lebih tua dibandingkan Dian. Urutan usia kelima orang sahabat tersebut dari yang paling tua ke yang paling muda adalah:
A.Nadia, Dian, Nisa, Yuan, Yuni
B.Yuan, Nadia, Nisa, Dian, Yuni
C.Yuni, Nisa, Yuan, Nadia, Dian
D.Yuni, Yuan, Nisa, Dian, Nadia
E.Nadia, Dian, Yuan, Nisa, Yuni
  1. Ogis lebih tinggi daripada Benny, Rangga lebih pendek daripada Ogis, maka:
A.Jika Rangga 180 cm, Benny 180
B.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya kurang dari 180 cm
C.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya lebih dari 180 cm
D.Jika Ogis 180 cm, Benny dan Rangga tingginya kurang dari 180 cm
E.Tidak ada jawaban yang tepat


Demikian Postingan kami kali ini mengenai Contoh Tes TPA OTO Bappenas. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.

Jika memang penting, bagaimana tips sukses dalam menghadapi TPA?

 

Jika pernah mendaftar kerja di berbagai perusahaan, kamu mungkin tidak asing lagi dengan tes yang satu ini. Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang. Di Indonesia, TPA banyak dimanfaatkan dalam proses rekrutmen kerja, tes beasiswa, hingga tes masuk perguruan tinggi.

Bahkan, dikutip dari laman resmi Bappenas, TPA juga dirancang untuk melihat potensi intelektual yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan S2 atau S3.

Setidaknya ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni verbal, numerikal, dan figural.

Kemampuan verbal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan bahasa.

Adapun kemampuan numerikal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan angka.

Sementara itu, kemampuan figural adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan gambar.

Meskipun pertanyaan dalam Tes Potensi Akademik terkesan sederhana, banyak orang justru gagal dalam tes ini.

Alasannya beragam, mulai dari tidak teliti, kekurangan waktu, hingga bingung menentukan jawaban yang tepat.

Oleh karena itu, dibutuhkan trik khusus untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat sesuai waktu yang telah disediakan.

Tes Potensi Akademik menggunakan sistem penilaian skor. Semakin banyak jawaban yang berhasil kamu jawab dengan benar, semakin tinggi pula skormu.

Rentang skor TPA yaitu:

 

200-800

Artinya, skor terendah adalah 200 dan skor tertinggi adalah 800. Masing-masing seksi mendapat skor 20-80.

 

Berikut rumus menghitung skor TPA Bappenas.

Skor = (Jumlah Benar / Total Soal) x 600 + 200

Sebagai contoh, kamu bisa mengerjakan 70 soal benar dari 120 soal.

Skor = (225/250) x 600 + 200 = 740

 

Mengapa harus tahu cara menghitung skor?

Setiap kali kamu latihan, kamu dapat menghitung jumlah soal yang dijawab dengan benar. Kamu dapat mengukur apakah kamu sudah mencapai batas target atau belum. Dengan begitu, kamu dapat mempersiapkan diri dan terus meningkatkan nilai.

 

Trik Mendapat Skor TPA Maksimal

 

Agar kamu dapat meraih skor semaksimal mungkin, kamu harus mengetahui triknya. Soal-soal TPA memang tidak dirancang untuk dijawab semua.

Artinya, kamu harus memprioritaskan soal-soal yang mudah dan pasti bisa dikerjakan dengan benar. Contohnya soal pada Tes Numerik. Kamu diberi waktu 60 menit untuk 90 soal. Artinya kamu harus mengerjakan 40 detik/soal. Gunakan 20 detik pertama untuk membaca dan menentukan apakah soal tersebut dapat dikerjakan. Kalau sulit, kamu dapat melanjutkan ke soal berikutnya. Pasalnya skor dihitung dari jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.

Kamu juga perlu memperhatikan jumlah peserta yang mendaftar. Jika pendaftar tidak terlalu banyak, kamu dapat menargetkan 70 persen jawaban benar. Namun jika pendaftar mencapai ribuan jumlahnya, kamu harus menetapkan target 80 persen jawaban benar agar lebih unggul.

Pelatihan TPA Bappenas


Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting. Tetapi sebenarnya pelatihan TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Materi Pelatihan & Instruktur


Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Instruktur berpengalaman & berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.

Tempat & Waktu


Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan lihat disini) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas silahkan KLIK WhatsApps Sekarang

http://bit.ly/pelatihantpainfo



Contoh Tes TPA OTO Bappenas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar